I
Remember the day you told me you were leaving
I
remember the make up running down your face
And the
dreams you left behind you didn’t need them
Like
every single wish we every made
I wish
that I could wake up with amnesia
Lagu 5SOS
terdengar dari Hp ku, Ah shitt siapa yang telfon pagi pagi begini, demi kak
gavin yang keteknya banyak rambut nya , siapapun yang telfon gue pagi ini gue
doain banyak rezekinya biar bisa traktir gue makan satu bulan
“Yeahhh … Ana In here” jawabku dengan mata masih sedikit
terpejam.
“Hoiii pasti lo masih
tidur, dasar kebo cepetan siap siap lo gak mau ketinggalan MOS hari pertama lo
kan? Kecuali kalo lo mau dihukum sih ga papa, tidur lagi aja”
“Hoamm Kalau aku masih tidur gak bakalan aku ngangkat telfon
kamu, but wait MOS? Emangnya ini hari apa? Bukan nya ini hari minggu ya? “
jawabku dengan mata yang sudah terbuka sepenuhnya tapi tetap saja rasa kantuk
masih belum hilang
“Ck .. Ini hari senin
woyy, cepetan mandi hari ini MOS gue tunggu di sekolah baru, gak pake lama. Bye
….. Tutttt Tutttt Tuttttt” telfon
mati secara sepihak, dasar sahabat gila, gak sopan banget matiin telfon duluan,
gak pake salam lagi senin? Hari ini hari senin ya? Astagaaa .. MOS? Aku
meletakkan hp ku dan segera memasuki kamar mandi dan memakai baju MOS
“Ma, Pa .. adek berangkat dulu” aku mencium kedua pipi mama
dan papa dan segera berlari keluar mencari pak ujang sebelum dipaksa mama dan
papa untuk sarapan dulu
“Pak ujang .. nanti ngebut dikit ya? Oh iya pak ada jalan
alternative nggak buat ke sekolah takut macet kalau lewat jalan raya” tanyaku
pada pak ujang yang sedang nyetir
“Eh .. ada non, sip non kita lewat jalan alternative”
Ohh hampir
lupa memperkenalkan diriku, Ehmm Perkenalkan namaku Adriana Albertina Alaric ,
AKu anak bungsu dari 3 bersaudara, Papaku bernama Rayland Alaric nama yang
singkat padat dan jelas, dan mama cantikku bernama Hana Mega Ferderick. Papa
dan mamaku adalah anak dari pengusaha yang berpengaruh baik di asia maupun
Eropa, keren sekali granma dan grandpa ku itu :D and kakak pertamaku bernama
Andres Alvaro Alaric dia belum menikah dan sepertinya dalam waktu dekat ini dia
tidak ada rencana untuk menikah, aku dan keluargaku percaya bahwa kak Andres
tidak Gay, dia belum siap menikah karena setahun lalu dia baru saja di
selingkuhi oleh Tunangan nya dan sejak itu pula dia membatalkan pertunangan
secara sepihak, mungkin dia belum move on dari tunangan gila nya itu. Dan kakak
keduaku bernama Gavriel Gavin Alaric Playboy cap Katak yang ganteng nya gak
ketulungan dan bau keteknya beuhh .. bau jengkol aja kalah. Kalian pasti
bingung kenapa tadi di meja makan hanya ada mama dan papa saja kan? Dua kakak
ku seperti biasanya hari minggu habis hang out dengan teman nya jadi mereka gak
bakalan pulang dan tidur di rumah teman nya. Yeahh back to pak ujang and me in
the car
Aku baru
keluar dari mobil dan berlari menuju gerbang
sekolah baruku belum 20 langkah aku berlari ada yang menarik rambut ikat
kuda ku dari belakang
“Heh .. anak baru, kenapa terlambat hah?” perempuan dengan
mata elangnya menatapku dengan tatapan membunuhnya sambil meletakkan kedua
tangan nya di pinggang ramping nya, dihh dikira acara model?
“Maaf kak, tadi bangun telat trus macet, emangnya salah ya
kalau saya terlambat, toh biasanya guru guru juga banyak yang terlambat tapi
satpam biasa aja tuh, nah kakak bukan satpam tapi menghalangi jalan saya hanya
karena terlambat? Wahh dunia sudah terbalik ya? Cerocosku tanpa berani melihat
mata senior itu langsung,
“Kalau lo mau terlambat terus gak kena marah jadi guru aja,
ngapain lo jadi murid hah?” matanya semakin menatapku dengan tajam, kuberanikan
melihatnya meskipun ada rasa teramat gugup dari hatiku yang paling dalam
*Ceilehhh
“Nah .. kok kakak tau? Cita cita saya emang jadi guru kak,
maka dari itu saya sekarang sekolah, nanti biar bisa jadi guru. kan gak mungkin
tuh langsung Bisa jadi guru, guru dulu juga murid kali kak, so biarin saya ke
tempat teman teman saya sekarang , saya mau MOS terus saya resmi jadi murid,
setelah lulus saya mau kuliah terus jadi guru dehhh” jelasku dengan mata
berbinar dan muka polosku, biasanya kalau aku sudah mengeluarkan puppy eyes ku
siapapun tidak akan tega menolak permintaan ku
“Lo kira gue senior bodoh yang termakan alasan alasan klise
Lo yang gak mutu itu? Sekarang ikut gue, dasar brandal, udah telat, rambut gak
dikuncir dua dan apalagi itu? Memakai sepatu berwarna? Lo mau pamer kalau lo punya sepatu berwarna? Gue
juga punya kali” dihh siapa juga yang Tanya, sekarang rambutku di tarik oleh
SELA (Read : Senior gila) ke tengah tengah kerumunan anak anak yang melakukan
MOS Harga diri Ana, Mamaa .. papa .. tolongin ana, aku hanya menunduk tanpa
berani menatap mereka (Read : peserta MOS dan kakak kakak osis)
“Ata .. Lo urus nih anak, Telat + Rambutnya ga diiket dua +
pake sepatu berwarna” ucap SELA lalu meninggalkanku sendirian di kerumunan,
tidak lama kemudian seseoerang dengan sepatu nike putih menghampiriku
“Ehm .. Lo kenapa telat?” tanyanya, wait kayak kenal suara
ini deh tapi dimana ya? Ahh mana mungkin kenal, aku aja Cuma kenal satu orang
disini dan suaranya tidak seperti ini, biarkanlah
“Tadi saya sudah menjelaskan sedetailnya sama SELA kalau mau
minta penjelasan Tanya saja sama dia, gak usah Tanya sama saya, saya capek
ngomong” jelasku dengan wajah yang masih menunduk
“Sela? Sela siapa?” Tanya sepatu nike putih itu lagi
“SELA, Senior giLA yang tadi narik rambut saya” aku menjawab
dengan nada datar, hahh ana capek kalau diajak ngomong terus begini
“Hahhhh kalau diajak ngomong tuh tatap wajahnya bukan malah
memandangi sepatu saya” dengan wajah malas aku mendongakkan kepala untuk
menatap sepatu nike di depanku ini, and yeahhh dia Ardo, Adelardo Cowok yang
berusaha ku lupakan itu sekarang berdiri di depanku
“Ohh gak heran sih ya, nih anak gak ada takutnya sama sekali
“ katanya dengan senyum meremehkan
“Ya kalii lo kira gue cewek apaan gak ada takutnya sama
sekali, gue gak takut dan gak bakalan takut sama senior senior macam lo yang
bisanya Cuma nyeramahin and nindas orang yang dibawah lo, gue Cuma takut dosa,
gue takut Cuma takut sama Tuhan “ Balasku dengan bahasa Lo Gue, Maaf Mama ..
hanya dengan orang ini ana berbicara seperti ini
“TERSERAH ……” Teriaknya padaku
“…… Lo ikut gue”
ucapnya padaku dengan nada tajam dihh siapa dia nyuruh orang seenaknya
“Ndre, gue bawa dia , lo urusin anak anak yang lain” ucapnya
pada salah satu teman nya
_*_*_*
“kenapa lo tadi telat” gue berada di taman, sejuk banget ..
“…..” aku tidak merespon pertanyaan nya, mataku terpejam
menikmati udara di sekitar taman
“Adriana .. kamu kenapa tadi telat ?” Tanya nya dengan nada
lebih halus dari ucapan nya tadi, perlahan ku buka mataku dan menatap matanya
dengan wajah datarku
“Ehm .. begini ya senior, saya tadi bangun telat trus macet,
emangnya salah ya kalau saya terlambat?” kataku dengan nada malas
“kamu kan biasanya pasang alarm, kok bisa telat?” dia
menggenggam tanganku , segera kuhempaskan tangan kotor itu dari tanganku,
jangan harap tangan kotor itu menyentuh bagian tubuhku
“Dengar, saya telat bukan urusan anda, dan apa kata anda
tadi? Pasang alarm? Jangan sok tau dan jangan sok kenal saya gak kenal anda dan
jika anda ingin menghukum saya hukum saja, ohh satu lagi jangan pernah sentuh
tubuh saya walau seujung kuku pun dengan tangan menjijikkan anda” ucapku dengan
marah, rasanya ingin menangis mengingat dulu, aku segera berlari meninggalkan
dia dan bergabung dengan teman teman yang lain

0 comments:
Post a Comment