Still (Loving) You |Satu|



O N E     - Adriana Albertina Alaric-

I Remember the day you told me you were leaving
I remember the make up running down your face
And the dreams you left behind you didn’t need them
Like every single wish we every made
I wish that I could wake up with amnesia

            Lagu 5SOS terdengar dari Hp ku, Ah shitt siapa yang telfon pagi pagi begini, demi kak gavin yang keteknya banyak rambut nya , siapapun yang telfon gue pagi ini gue doain banyak rezekinya biar bisa traktir gue makan satu bulan
“Yeahhh … Ana In here” jawabku dengan mata masih sedikit terpejam.
Hoiii pasti lo masih tidur, dasar kebo cepetan siap siap lo gak mau ketinggalan MOS hari pertama lo kan? Kecuali kalo lo mau dihukum sih ga papa, tidur lagi aja”
“Hoamm Kalau aku masih tidur gak bakalan aku ngangkat telfon kamu, but wait MOS? Emangnya ini hari apa? Bukan nya ini hari minggu ya? “ jawabku dengan mata yang sudah terbuka sepenuhnya tapi tetap saja rasa kantuk masih belum hilang
Ck .. Ini hari senin woyy, cepetan mandi hari ini MOS gue tunggu di sekolah baru, gak pake lama. Bye ….. Tutttt Tutttt Tuttttt”  telfon mati secara sepihak, dasar sahabat gila, gak sopan banget matiin telfon duluan, gak pake salam lagi senin? Hari ini hari senin ya? Astagaaa .. MOS? Aku meletakkan hp ku dan segera memasuki kamar mandi dan memakai baju MOS
“Ma, Pa .. adek berangkat dulu” aku mencium kedua pipi mama dan papa dan segera berlari keluar mencari pak ujang sebelum dipaksa mama dan papa untuk sarapan dulu
“Pak ujang .. nanti ngebut dikit ya? Oh iya pak ada jalan alternative nggak buat ke sekolah takut macet kalau lewat jalan raya” tanyaku pada pak ujang yang sedang nyetir
“Eh .. ada non, sip non kita lewat jalan alternative”
            Ohh hampir lupa memperkenalkan diriku, Ehmm Perkenalkan namaku Adriana Albertina Alaric , AKu anak bungsu dari 3 bersaudara, Papaku bernama Rayland Alaric nama yang singkat padat dan jelas, dan mama cantikku bernama Hana Mega Ferderick. Papa dan mamaku adalah anak dari pengusaha yang berpengaruh baik di asia maupun Eropa, keren sekali granma dan grandpa ku itu :D and kakak pertamaku bernama Andres Alvaro Alaric dia belum menikah dan sepertinya dalam waktu dekat ini dia tidak ada rencana untuk menikah, aku dan keluargaku percaya bahwa kak Andres tidak Gay, dia belum siap menikah karena setahun lalu dia baru saja di selingkuhi oleh Tunangan nya dan sejak itu pula dia membatalkan pertunangan secara sepihak, mungkin dia belum move on dari tunangan gila nya itu. Dan kakak keduaku bernama Gavriel Gavin Alaric Playboy cap Katak yang ganteng nya gak ketulungan dan bau keteknya beuhh .. bau jengkol aja kalah. Kalian pasti bingung kenapa tadi di meja makan hanya ada mama dan papa saja kan? Dua kakak ku seperti biasanya hari minggu habis hang out dengan teman nya jadi mereka gak bakalan pulang dan tidur di rumah teman nya. Yeahh back to pak ujang and me in the car
            Aku baru keluar dari mobil dan berlari menuju gerbang  sekolah baruku belum 20 langkah aku berlari ada yang menarik rambut ikat kuda ku dari belakang
“Heh .. anak baru, kenapa terlambat hah?” perempuan dengan mata elangnya menatapku dengan tatapan membunuhnya sambil meletakkan kedua tangan nya di pinggang ramping nya, dihh dikira acara model?
“Maaf kak, tadi bangun telat trus macet, emangnya salah ya kalau saya terlambat, toh biasanya guru guru juga banyak yang terlambat tapi satpam biasa aja tuh, nah kakak bukan satpam tapi menghalangi jalan saya hanya karena terlambat? Wahh dunia sudah terbalik ya? Cerocosku tanpa berani melihat mata senior itu langsung,
“Kalau lo mau terlambat terus gak kena marah jadi guru aja, ngapain lo jadi murid hah?” matanya semakin menatapku dengan tajam, kuberanikan melihatnya meskipun ada rasa teramat gugup dari hatiku yang paling dalam *Ceilehhh
“Nah .. kok kakak tau? Cita cita saya emang jadi guru kak, maka dari itu saya sekarang sekolah, nanti biar bisa jadi guru. kan gak mungkin tuh langsung Bisa jadi guru, guru dulu juga murid kali kak, so biarin saya ke tempat teman teman saya sekarang , saya mau MOS terus saya resmi jadi murid, setelah lulus saya mau kuliah terus jadi guru dehhh” jelasku dengan mata berbinar dan muka polosku, biasanya kalau aku sudah mengeluarkan puppy eyes ku siapapun tidak akan tega menolak permintaan ku
“Lo kira gue senior bodoh yang termakan alasan alasan klise Lo yang gak mutu itu? Sekarang ikut gue, dasar brandal, udah telat, rambut gak dikuncir dua dan apalagi itu? Memakai sepatu berwarna? Lo mau  pamer kalau lo punya sepatu berwarna? Gue juga punya kali” dihh siapa juga yang Tanya, sekarang rambutku di tarik oleh SELA (Read : Senior gila) ke tengah tengah kerumunan anak anak yang melakukan MOS Harga diri Ana, Mamaa .. papa .. tolongin ana, aku hanya menunduk tanpa berani menatap mereka (Read : peserta MOS dan kakak kakak osis)
“Ata .. Lo urus nih anak, Telat + Rambutnya ga diiket dua + pake sepatu berwarna” ucap SELA lalu meninggalkanku sendirian di kerumunan, tidak lama kemudian seseoerang dengan sepatu nike putih menghampiriku
“Ehm .. Lo kenapa telat?” tanyanya, wait kayak kenal suara ini deh tapi dimana ya? Ahh mana mungkin kenal, aku aja Cuma kenal satu orang disini dan suaranya tidak seperti ini, biarkanlah
“Tadi saya sudah menjelaskan sedetailnya sama SELA kalau mau minta penjelasan Tanya saja sama dia, gak usah Tanya sama saya, saya capek ngomong” jelasku dengan wajah yang masih menunduk
“Sela? Sela siapa?” Tanya sepatu nike putih itu lagi
“SELA, Senior giLA yang tadi narik rambut saya” aku menjawab dengan nada datar, hahh ana capek kalau diajak ngomong terus begini
“Hahhhh kalau diajak ngomong tuh tatap wajahnya bukan malah memandangi sepatu saya” dengan wajah malas aku mendongakkan kepala untuk menatap sepatu nike di depanku ini, and yeahhh dia Ardo, Adelardo Cowok yang berusaha ku lupakan itu sekarang berdiri di depanku
“Ohh gak heran sih ya, nih anak gak ada takutnya sama sekali “ katanya dengan senyum meremehkan
“Ya kalii lo kira gue cewek apaan gak ada takutnya sama sekali, gue gak takut dan gak bakalan takut sama senior senior macam lo yang bisanya Cuma nyeramahin and nindas orang yang dibawah lo, gue Cuma takut dosa, gue takut Cuma takut sama Tuhan “ Balasku dengan bahasa Lo Gue, Maaf Mama .. hanya dengan orang ini ana berbicara seperti ini
“TERSERAH ……” Teriaknya padaku
“…… Lo ikut gue”  ucapnya padaku dengan nada tajam dihh siapa dia nyuruh orang seenaknya
“Ndre, gue bawa dia , lo urusin anak anak yang lain” ucapnya pada salah satu teman nya

_*_*_*

“kenapa lo tadi telat” gue berada di taman, sejuk banget ..
“…..” aku tidak merespon pertanyaan nya, mataku terpejam menikmati udara di sekitar taman
“Adriana .. kamu kenapa tadi telat ?” Tanya nya dengan nada lebih halus dari ucapan nya tadi, perlahan ku buka mataku dan menatap matanya dengan wajah datarku
“Ehm .. begini ya senior, saya tadi bangun telat trus macet, emangnya salah ya kalau saya terlambat?” kataku dengan nada malas
“kamu kan biasanya pasang alarm, kok bisa telat?” dia menggenggam tanganku , segera kuhempaskan tangan kotor itu dari tanganku, jangan harap tangan kotor itu menyentuh bagian tubuhku

“Dengar, saya telat bukan urusan anda, dan apa kata anda tadi? Pasang alarm? Jangan sok tau dan jangan sok kenal saya gak kenal anda dan jika anda ingin menghukum saya hukum saja, ohh satu lagi jangan pernah sentuh tubuh saya walau seujung kuku pun dengan tangan menjijikkan anda” ucapku dengan marah, rasanya ingin menangis mengingat dulu, aku segera berlari meninggalkan dia dan bergabung dengan teman teman yang lain

Still (Loving) You |Prolog|



P R O L O G
Namanya Adelardo Cetta A. Aku tidak tau kepanjangan A pada nama belakangnya itu apa, dulu aku pernah bertanya padanya namun dia menjawab “Lo ga usah tau, Lo itu hanya status bagi gue, gak lebih jadi jangan Tanya apa yang berhubungan dengan hal pribadi gue” . yaa .. dia dulu adalah pacarku, cinta pertamaku, dan dia adalah satu satunya laki laki yang mampu menjungkir balikkan duniaku dulu. Dia cuek, berwajah dingin, ber rahang tegas, tinggi, dan pastinya tampan, bagiku dia laki laki yang kusayangi setelah ayah dan kakak ku tapi baginya, aku adalah seorang perempuan yang hanya dijadikan pacar karena dare dari teman teman nya. Marah? Seharusnya aku marah tapi aku malah bersyukur karena dia akhirnya menjadi kekasihku. Siapa yang tidak senang? Pria yang kau perhatikan sejak setahun lalu tiba tiba menembakmu dan memintamu menjadi kekasihnya? Bagiku tidak peduli meski dia hanya memandangku sebagai perempuan yang dekat dengan nya karena status ‘pacar’ yang ku sandang. yang aku tau, aku mencintainya.

            Puncaknya ketika prom night yang diadakan khusus untuk kelas XI saat itu aku menjabat sebagai wakil ketua osis, tentu aku ada di acara itu, waktu itu aku ingin ke toilet masih sampai di depan pintu toilet, aku mendengar desahan yang seharusnya tidak sepantasnya ku dengarkan mengingat usiaku yang masih duduk di bangku kelas 8 SMP, kuberanikan masuk kedalam toilet dan betapa terkejutnya aku melihat dia bersama dengan wanita terpopuler di angkatan nya hampir melakukan itu “maaf kak, sepertinya saya ngeganggu acara kalian, tapi saya disini sebagai wakil ketua osis ingin memberitahukan bahwa puncak acara akan segera di mulai, saya permisi” ucapku dengan nada kecewa dan terluka. aku pergi dari toilet laknat itu, berharap dia mengejarku dan menjelaskan ‘kejadian sebenarnya’ padaku tapi nihil sejak saat itu dia tidak menghubungiku aku pun tidak ada niat menghubunginya kita berpisah tanpa mengucapkan kata putus, tapi tenang saja aku sudah menganggapnya putus dan aku berusaha untuk melupakan dia, meskipun itu tidaklah mudah. Dan disaat aku (masih) sedang berusaha melupakannya dia muncul kembali dalam kehidupanku, dan bad news nya, sejak aku pertama kali bertemu dengan nya setelah satu tahun berlalu, maka aku akan sering bertemu dia di masa SMA ku ini . Oh God

Contact Form

Total Pageviews

BTemplates.com

Blogroll